Shamima Begum 'Pengantin IS' Minta Diijinkan Kembali ke Inggris

Berita mengenai Shamaia dan keinginannya untuk kembali ke Inggris menimbulkan debat di Inggris mengenai bagaimana menangani warga negara yang bergabung dengan IS, dan sekarang ingin meninggalkan Suriah karena kelompok tersebut hampir kalah.
Shamima Begum adalah salah satu dari beberapa murid perempuan dari kawasan pemukiman di Bethnal Green di London yang pergi ke Suriah di tahun 2015 guna menikahi militan IS.
Ketika itu IS menggunakan online untuk membujuk anak-anak muda guna bergabung dengan mereka dalam tujuan membangun khilafah Islam di Timur Tengah.

Seorang 'istri' yang tidak keberatan dengan pemenggalan kepala
Shamima Begum mengatakan dia hanyalah seorang 'ibu rumah tangga' selama masa bergabung dengan IS.
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang berbahaya. Saya tidak pernah membuat propaganda. Saya tidak pernah mendorong orang untuk datang ke Suriah. Jadi mereka hanya perlu bukti bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang berbahaya." katanya.
Dia menambahkan bahwa dia 'setuju' dengan pemenggalan kepala yang dilakukan para anggota IS karena dia mendengar hal tersebut diperbolehkan dalam Hukum Islam.
Walau belum jelas apalah Shamima pernah melakukan tindak kejahatan dan juga status hukumnya belum pasti, masih ada kemungkinan dia akan menghadapi tuduhan mendukung IS ketika kembali ke Inggris.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina