Shankly Dixie

Oleh Dahlan Iskan

Shankly Dixie
Dahlan Iskan di Victoria St, Liverpool. Bangunan di kanan itu adalah The Shankly Hotel, sedangkan di sisi kiri adalah The Dixie Dean Hotel. Foto: disway.id

Di kamar saya pun penuh nuansa Bill Shankly. Di langit-langit kamar saya tertulis kesaksian seorang pemain.

Waktu itu Liverpool away ke Amsterdam. Menghadapi Ajax. Stadion Ajax lagi berkabut tebal.

Shankly sering masuk lapangan --bicara ke pemain. Tidak terlihat oleh wasit. Liverpool kalah 5-1.

Itulah zaman mudanya Johan Cruyff. Jaya-jayanya Ajax.

"Kita belum kalah," kata Shankly pada pemain. Shankly selalu pintar membuat pemain bersemangat.

"Di kandang nanti kita akan bisa menang 7-0. Saya pun percaya ucapannya," kata pemain itu.

Ternyata di kandang Anfield pun Liverpool kalah 3-7. Kisah itu tertulis di langit-langit kamar.

Shankly juga pandai memainkan trik. Di lapangan maupun luarnya.

Ia manajer legendaris Liverpool FC. Zaman dulu. Prestasi Jürgen Klopp sekarang ini masih di sumur dibanding Shankly yang di langit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News