Sharapova Comeback lewat Hongkong

Cedera bahu yang dialami Sharapova itu cukup parah. Tendon penggerak bahu kanannya sobek. Dia pun harus menjalani proses rehabilitasi selama berbulan-bulan. Akibatnya, predikat sebagai petenis nomor satu dunia yang sempat dia sandang medio tahun lalu harus melayang ke tangan petenis lain. Karena banyak absen, dia sampai akhir tahun ini berperingkat kesembilan WTA (Asosiasi Tenis Wanita).

Sepanjang karir petenis berusia 21 tahun itu, cedera tersebut adalah yang paling parah. Sejak memulai debutnya di ajang grand slam pada 2003 di Australia, Sharapova tidak pernah absen dalam turnamen besar. Karena cedera itu, tahun ini saja dia sudah melewatkan tiga grand slam, yakni Wimbledon, Amerika Serikat, dan Prancis. Termasuk Olimpiade Beijing 2008. Padahal, sebelum cedera, dia membukukan rekor selalu menang dalam 23 pertandingan.

Sepanjang 2008, sebelum cedera, raihan Sharapova sebenarnya cukup bagus. Selain satu gelar grand slam, dia merebut dua gelar WTA lainnya. Rekor menang kalahnya selama 2008 adalah 32-4. Sedangkan prize money yang dia kumpulkan mencapai USD 2 juta.

Kembalinya Sharapova ke arena tenis tahun depan akan membuat persaingan kian menarik. Tidak hanya skill-nya yang sulit ditaklukkan, penampilan petenis yang bermukim di Florida itu juga sangat menarik. Dia adalah salah seorang petenis terseksi selain Ana Ivanovic maupun Maria Kirilenko. (uan/ang)