Shock Seminggu, Bersyukur Negatif HIV/AIDS

Shock Seminggu, Bersyukur Negatif HIV/AIDS
Shock Seminggu, Bersyukur Negatif HIV/AIDS
PANDANGAN miring dari masyarakat kerap muncul terhadap orang terinfeksi HIV/AIDS. Perlakuan diskriminatif dan dilabeli cap-cap negatif harus diterima. Inilah kisah Iwan (30), seperti yang diberitakan Radar Lampung (Grup JPNN), Rabu (1/12).

----------

SENYUM Iwan (30) mengembang saat Radar Lampung ingin mewawancarainya di Balai Pertemuan Umat (BPU) Rawalaut, Kelurahan Panjang Selatan, Panjang. Dia tengah menunggui stan Jaringan Orang Terinfeksi HIV/AIDS (JOTHI) di tempat tersebut.

Keramaian di BPU Rawalaut itu terkait perayaan Hari AIDS Sedunia. JOTHI dan lembaga yang peduli terhadap virus ini membuka stan informasi. Ada pula pemeriksaan HIV secara gratis kepada para pekerja seks komersial (PSK), transgender, dan masyarakat umum.

Saat ditemui, Iwan ditemani Devi, seorang transgender yang juga peduli terhadap penanggulangan penularan HIV/AIDS. ’’Kalau ingin mewawancarai orang yang terinfeksi, silakan. Tetapi biasanya menggunakan nama inisial dan alamat rumah yang disamarkan,” ujar Devi.

PANDANGAN miring dari masyarakat kerap muncul terhadap orang terinfeksi HIV/AIDS. Perlakuan diskriminatif dan dilabeli cap-cap negatif harus diterima.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News