Shock Seminggu, Bersyukur Negatif HIV/AIDS
Rabu, 01 Desember 2010 – 11:20 WIB
PANDANGAN miring dari masyarakat kerap muncul terhadap orang terinfeksi HIV/AIDS. Perlakuan diskriminatif dan dilabeli cap-cap negatif harus diterima. Inilah kisah Iwan (30), seperti yang diberitakan Radar Lampung (Grup JPNN), Rabu (1/12). ---------- Saat ditemui, Iwan ditemani Devi, seorang transgender yang juga peduli terhadap penanggulangan penularan HIV/AIDS. ’’Kalau ingin mewawancarai orang yang terinfeksi, silakan. Tetapi biasanya menggunakan nama inisial dan alamat rumah yang disamarkan,” ujar Devi.
SENYUM Iwan (30) mengembang saat Radar Lampung ingin mewawancarainya di Balai Pertemuan Umat (BPU) Rawalaut, Kelurahan Panjang Selatan, Panjang. Dia tengah menunggui stan Jaringan Orang Terinfeksi HIV/AIDS (JOTHI) di tempat tersebut.
Baca Juga:
Keramaian di BPU Rawalaut itu terkait perayaan Hari AIDS Sedunia. JOTHI dan lembaga yang peduli terhadap virus ini membuka stan informasi. Ada pula pemeriksaan HIV secara gratis kepada para pekerja seks komersial (PSK), transgender, dan masyarakat umum.
Baca Juga:
PANDANGAN miring dari masyarakat kerap muncul terhadap orang terinfeksi HIV/AIDS. Perlakuan diskriminatif dan dilabeli cap-cap negatif harus diterima.
BERITA TERKAIT
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun