Si Nenek TKW Dikasari Majikan Arab yang Memerintah pakai Kaki
Rabu, 02 November 2011 – 20:37 WIB
Ketika didatangi, Rohmah - sapaan nenek berusia 56 tahun itu- langsung meminta tolong untuk dibantu mengisi dan menuliskan data-data dirinya di lembar isian tersebut. “Dik, tolong isikan data-data saya ini bisa? Saya tidak bisa baca dan menulis. Tolong dibacakan ya pertanyaannya,nanti saya jawab dan kemudian adik tulis jawaban saya di situ,” ujarnya.
Benar saja, lembar isian tersebut tidak beda jauh dengan sebuah curriculum vitae yang digunakan untuk melamar pekerjaan. Dari mulai nama, tempat tanggal lahir, alamat lengkap, hingga besarnya penghasilan terakhir. Rohmah dengan lancar menjawab seluruh pertanyaan yang saya bacakan.
Sembari menjawab pertanyaan, Rohmah yang mengenakan kerudung hitam berbordir bunga kuning dan pakaian gamis hitam menceritakan kisahnya selama bekerja di Jeddah, Arab Saudi.
Rohmah adalah seorang janda dengan 6 orang anak dan beberapa orang cucu. Sepeninggal suaminya sejak 5 tahun yang lalu, Rohmah nekad memutuskan bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Arab Saudi. Usahanya untuk bisa menginjakkan kaki di Arab Saudi juga tidak mudah. Ia harus berkali-kali ditolak oleh agen TKI yang resmi karena terbentur umur yang sudah lanjut usia.
Mendapatkan perlakuan kasar layaknya hewan dan hina oleh para majikan merupakan suatu siksaan batin bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor