Signifikansi Prakarya dan Seni dalam Kurikulum Merdeka

Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara

Signifikansi Prakarya dan Seni dalam Kurikulum Merdeka
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Apresiasi dan dukungan dari masyarakat dapat memberikan dorongan bagi para murid untuk terus berkarya, dan validasi atas ekspresi kreatif mereka, mengokohkan pentingnya seni dalam perkembangan individu dan masyarakat.

Di balik setiap goresan dan karya seni memukau, terdapat sebuah proses pembelajaran menarik dan dalam.

Para murid dapat belajar teknik dasar, dan menemukan cara untuk mengungkapkan emosi dan gagasan mereka melalui setiap sentuhan halus dari ujung jari mereka.

Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga menggali kedalaman batin individu dan mengajarkan mereka tentang kemampuan berkomunikasi secara visual.

Dengan demikian, pendidikan seni bukanlah sekadar pelajaran di dalam kelas, tetapi merupakan perjalanan menuju pemahaman diri yang lebih dalam dan pengembangan keterampilan yang esensial untuk sukses dalam kehidupan.

Proses pelatihan dalam prakarya dan seni dapat mengasah keterampilan teknis, dan menggali sensitivitas artistik mendasar.

Melalui penajaman kemampuan artistik, murid diarahkan untuk menciptakan karya seni bermakna sesuai tahapan perkembangan mereka.

Pendidikan keterampilan seni bukan hanya tambahan pelajaran estetika, melainkan sarana mengembangkan kreativitas yang didasarkan pada pemikiran kritis terhadap realitas sekitar.

Prakarya sebagai pekerjaan tangan dalam konteks pendidikan formal, merupakan pintu gerbang menuju warisan kreatif manusia yang lebih dalam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News