Simak 3 Tips Penting dari Guru Besar Paru UI Saat Menjalani Isolasi Mandiri
Sebaiknya pantau kondisi kesehatan mulai dari gejala seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri tubuh dan sebagainya, amati bila terjadi kondisi memburuk dari gejala itu.
"Misalnya, batuk sedikit lantas menjadi batuk berdahak kuning, dan lainnya," tutur Tjandra.
Pasien bisa membuat catatan gejala, seperti yang pernah direkomendasikan dokter sekaligus penyintas COVID-19 Twindy Rarasati.
Selain itu, gunakan alat seperti termometer, oximeter untuk mengetahui situasi oksigen di tubuh, alat tensimeter untuk mengukur tekanan darah.
Tjandra menyarankan pemantauan dilakukan dua atau tiga kali sehari.
Pasien sebaiknya berkomunikasi dengan petugas kesehatan misalnya untuk keperluan konsultasi penyakitnya.
"Yang ideal tentu dengan dokter yang biasa merawat, atau dengan klinik atau puskesmas terdekat, atau setidaknya dengan kenalan atau kerabat yang kebetulan berprofesi kesehatan."
"Tentu sejak awal puskesmas setempat perlu dilapori bahwa (pasien) akan melakukan isoman," tutur Tjandra.
Guru Besar Paru dari Universitas Indonesia berbagi tiga tips penting saat menjalani isolasi mandiri di rumah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19