Simak 3 Tips Penting dari Guru Besar Paru UI Saat Menjalani Isolasi Mandiri

Simak 3 Tips Penting dari Guru Besar Paru UI Saat Menjalani Isolasi Mandiri
Kawasan Jalan Gatot Subroto VI L, Dusun Terunasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar ditutup mulai Kamis 1 Juli 2021 pukul 07.00 Wita hingga 5 Juli 2021, karena ada puluhan warga yang menjalani Isolasi Mandiri setelah terpapar COVID-19. ((Antara News Bali/Nyoman Hendra/2021))

Sebaiknya pantau kondisi kesehatan mulai dari gejala seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri tubuh dan sebagainya, amati bila terjadi kondisi memburuk dari gejala itu.

"Misalnya, batuk sedikit lantas menjadi batuk berdahak kuning, dan lainnya," tutur Tjandra.

Pasien bisa membuat catatan gejala, seperti yang pernah direkomendasikan dokter sekaligus penyintas COVID-19 Twindy Rarasati.

Selain itu, gunakan alat seperti termometer, oximeter untuk mengetahui situasi oksigen di tubuh, alat tensimeter untuk mengukur tekanan darah.

Tjandra menyarankan pemantauan dilakukan dua atau tiga kali sehari.

Pasien sebaiknya berkomunikasi dengan petugas kesehatan misalnya untuk keperluan konsultasi penyakitnya.

"Yang ideal tentu dengan dokter yang biasa merawat, atau dengan klinik atau puskesmas terdekat, atau setidaknya dengan kenalan atau kerabat yang kebetulan berprofesi kesehatan."

"Tentu sejak awal puskesmas setempat perlu dilapori bahwa (pasien) akan melakukan isoman," tutur Tjandra.

Guru Besar Paru dari Universitas Indonesia berbagi tiga tips penting saat menjalani isolasi mandiri di rumah

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News