Simpan Alkitab Berusia 392 Tahun

Dikenal Hingga di Negeri Belanda

Simpan Alkitab Berusia 392 Tahun
Simpan Alkitab Berusia 392 Tahun
Usianya yang sudah ratusan tahun pula membuat  nilai sejarahnya pun sangat tinggi. Bahkan sangat dilirik  kolektor benda-benda tua. “Saya pernah mendengar ada kolektor yang ingin membeli dengan harga miliaran rupiah. Tapi kami tidak menjual,” kata pendeta berusia 40 tahun ini.

Tak hanya dua alkitab itu saja, dalam gedung gereja GPIB Imanuel, terdapat sebuah kotak kolekete yang berusia sama dengan usia gereja. Posisi  kotak kolekte yang  terbuat dari besi itu belum dipindahkan sejak awal gereja itu diresmikan pada 30 Juli 1861. “Kotak kolekte ini tahan api. Sejak zaman dulu ya letatknya di sini,” terang pendeta Nestor sembari menunjuk kotak kolekte peninggalan zaman Belanda itu.

Kendati usianya yang hampir 150 tahun, tetapi GPIB Imanuel masih dikenal di Belanda hingga kini. Buktinya, cucu seorang pendeta asal Belanda yang pernah bertugas di  GPIB Imanuel pernah datang hanya untuk mengantarkan foto kakeknya.

”Cucu pendeta itu sudah berusia 70-an tahun. Dia menyerahkan foto, katanya, dalam foto itu adalah kakeknya saat bertugas di sini,” kata pendeta Nestor lalu menunjuk foto seorang pendeta Belanda berlatar belakang salah satu sisi bangunan GPIB Imanuel. Karena menganggap GPIB Imanuel sebagai bangunan cagar budaya, hingga kini, tak terlintas sama sekali untuk merubah bentuk fisiknya. Semua kondisi bangunan gereja tetap dipertahankan. (van/lim)


MALANG -- Selain tercatat sebagai gereja tertua di Kota Malang, GPIB Imanuel juga menyimpan Alkitab berusia 392 tahun. Gereja yang pada tahun depan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News