Sindikat Uang Palsu Gunakan Teknisi Asing

Sindikat Uang Palsu Gunakan Teknisi Asing
Sindikat Uang Palsu Gunakan Teknisi Asing
Ditanya kronologis perkenalan SW dengan M yang diduga menjadi sindikat peredaran uang palsu itu, Dony pun angkat bicara. Mulanya SW, tutur Dony, mencari dana talangan untuk proyek proferti yang rencananya akan dibuat di Kota Cirebon. Kemudian kenallah dengan M, warga Jakarta. M itu mengaku memiliki dana yang besar di United Trust Bank (salah satu bank gelap di Amerika Serikat). Untuk bisa menurunkan dana yang bermata uang US dolar itu, SW harus membayar sejumlah uang. Kala itu, SW membayar Rp700 juta. Namun setelah membayar, bukan dolar yang SW peroleh, melainkan black dollar.

SW juga diberitahu M, jika black dollar itu bisa berubah menjadi dolar asli dengan mengubahnya menggunakan bahan kimia. Saat itu, M pun mengirimkan teknisi untuk melakukan demo perubahan uang yang dilakukan di sebuah apartemen milik M di Jakarta. Namun pengiriman teknisi itu bukan tanpa biaya. Sedikitnya SW harus membayar Rp800 juta untuk membayar jasa teknisi dan zat kimia yang diperlukan untuk mengubah uang.

"Dari harga Rp800 juta itu, SW membayar DP Rp100 juta demi mendatangkan teknisi dan mendemokan perubahan uang. Menurutnya, saat demo teknisi itu memperagakan perubahan lima lembar black dollar yang bukan diambil dari brangkas black dollar milik SW. Setelah diberi zat kimia, ternyata SW menyaksikan kebenaran perubahan uang itu. Hal itu yang membuat dia yakin akan guna black dollar yang dia peroleh dari M," tutur Dony.  

Rangkaian teknis yang mesti dilakukan untuk mengubah uang itu di antaranya dengan memberikan powder, pemberian zat kimia cair, dikeringkan, kemudian dilakukan penyemprotan. Setelah setengah jam, barulah black dollar berubah menjadi dolar.

CIREBON - Fakta mengejutkan kembali terungkap dari kasus uang palsu yang menyeret SW, bos REI (Real Estate Indonesia). Demi melancarkan proyeknya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News