Singapura Tertarik Berinvestasi di Nongsa Digital Park Batam

jpnn.com, BATAM - Singapura dipastikan akan terus meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di Batam, Kepulauan Riau. Pemerintah Negeri Singa itu menilai konsep pengembangan sektor bisnis di Batam cukup menjanjikan.
Selain itu, Singapura menganggap hubungan bilateral dengan Indonesia juga semakin erat.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, kawasan Nongsa Digital Park (NDP) menjadi salah satu daya tarik baru bagi investor Singapura.
Pusat industri kreatif yang diresmikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan pada Maret lalu itu dinilai cukup menjanjikan.
"Minat Singapura untuk menjadikan kawasan Nongsa sebagai kawasan ekonomi digital dan pusat ekonomi kreatif sudah mulai kelihatan," kata Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Selasa (21/8) malam.
Menangkap potensi ini, akhir Agustus nanti pada acara Investment Day di Singapura, BP Batam akan ikut serta dalam mempromosikan apa saja perubahan yang terjadi di Batam serta rencana strategis pembangunan ke depan.
Sedangkan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya mengatakan pertumbuhan Indonesia di kuartal kedua mencapai 5,27 persen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN di atas 5 persen.
Hal ini, menurutnya, dipengaruhi sejumlah faktor antara lain kepastian politik dan hukum, kemudahan berusaha, dan dukungan infrastruktur.
Singapura dipastikan akan terus meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di Batam, Kepulauan Riau.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD