Sinyal untuk Sabrina

Oleh Dahlan Iskan

Sinyal untuk Sabrina
Dahlan Iskan.

Huawei dipakai alat untuk intelijen. Disusupkanlah alat mata-mata di dalam peralatannya.

Ren tidak langsung membantah tuduhan itu. Ia hanya menceritakan latar belakang keluarganya. Ayah-ibunya. Yang nasibnya sangat buruk.

Ren menceritakan terjadinya revolusi kebudayaan di Tiongkok. Tahun 1966-1970. Ketika ia masih remaja.

Saat itu komunis melakukan kekejaman yang luar biasa. Orang-orang pintar ditindas. Intelektual dihinakan. Orang kaya dianggap setan. Yang harus dibasmi. Dihajar. Dibunuh.

Paling beruntung kalau dikirim ke desa. Disuruh mencangkul. Dengan pengawasan kejam dari petugas partai. Dengan ransum makanan yang minimal.

Kelaparan melanda seluruh negeri. Kesengsaraan di mana-mana.

Kata Ren, ayah ibunya dimasukkan dalam incaran partai. Yang harus disiksa. Dianggap kapitalis.

Untuk menyelamatkan diri keluarganya masuk partai. Menyatakan tobat jadi kaya. Menyatakan selama ini telah menjadi setan desa. Racun masyarakat.

Saya sendiri ingat apa yang saya alami. Terpaksa masuk Golkar. Di zaman Orde Baru. Agar koran saya tidak dibreidel. Lalu menjadi anggota MPR mewakili golongan Golkar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News