Sisihkan 10 Persen Panenan Ditanam di Laut

Sisihkan 10 Persen Panenan Ditanam di Laut
Sisihkan 10 Persen Panenan Ditanam di Laut
Setelah bertemu, Irawan mengakui kalau dirinya memang sangat mendukung upaya pelestarian terumbu karang (restocking coral), yang dicetuskan tahun 2010 ini, oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuwangi. "Kami dan sekitar delapan anggota Asosiasi Coral Banyuwangi, sangat mendukung program yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan alam tersebut," pemilik UD Selat Bali itu.

Menurut Irawan, kerusakan terumbu karang, memang terjadi akibat beberapa sebab. Seperti pergantian iklim, serta ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Misalnya nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bom atau potasium.

Karena itu, Irawan beserta koleganya sesama pengusaha penangkar terumbu karang berkomitmen besar terhadap pelestarian terumbu karang. Setiap musim panen tiba, mereka menyisihkan sepuluh persen hasil terumbu karang budidayanya, untuk diserahkan kepada BKSDA. Selanjutnya, terumbu karang sumbangan itu ditanam kembali ke laut lepas. "Terumbu karang yang beberapa hari ditanam di Pantai Bama itu, adalah yang pertama. Tetapi kami sudah berkomitmen menyisihkan sepuluh persen hasil panen kami untuk ditanam kembali di alam bebas," jelasnya.

Menurut Irawan, awalnya, terumbu karang yang ditangkarkan itu, dibeli dari seorang pengusaha penangkaran lainnya di yang berdomisili di Bali. Terumbu karang tersebut kemudian ditanam dia atas sebuah media yang terbuat dari semen, pasir, dan batu apung. Setelah ditanam selama beberapa bulan, terumbu karang tersebut kemudian di bagi menjadi beberapa bagian. Turunan pertama terumbu karang tersebut disebut dengan istilah F1.

Banyuwangi ternyata memiliki komunitas pengusaha yang menggeluti bisnis penangkaran terumbu karang. Salah satunya adalah Irawan, 42, warga Jalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News