Sisihkan untuk Investasi Entrepreneurship

Sisihkan untuk Investasi Entrepreneurship
"Bapak Entrepreneur Indonesia” Dr (HC) Ir Ciputra saat berbagi ide berbagi ide dari kediamannya, di Bukit Utama Golf, Pondok Indah, Senin (13/10/2014). Foto: Dok. JPNN


Bahkan, idealnya dilakukan sejak TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi, tanpa berhenti. Ada tiga saluran yang efektir untuk menularkan ilmu entrepreneur itu. Pertama, melalui orang tua. Kedua melalui lingkungan. Ketiga, melalui laatihan atau pendidikan. Di Indonesia, tidak banyak orang tua yang pengusaha, persentasenya sangat kecil. Karena itu, pola asuhan dari orang tua ini tidak bisa massif, tidak bisa berharap banyak, kapasitasnya kecil.


Lingkungan pun, tidak banyak yang bisa diandalkan, untuk menjadi incubator bagi lahirnya entrepreneur baru. Ini juga bukan saluran yang bisa diandalkan, bagi negeri yang kaya akan potensi alam ini. “Yang paling memungkinkan untuk mengejar ketinggalan, paling massif, paling banyak, cepat dan efektif adalah melalui pola latihan! Dengan cara pendidikan,” ungkap kakek yang pernah dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young itu.


Ciputra tidak ingin terlibat dalam pro dan kontra pengalihan subsidi BBM itu, karena itu domain negara. Biarlah pemerintah membuat keputusan yang terbaik saat ini untuk bangsanya. Ciputra tetap concern pada perjuangan untuk menjadi pabrik bagi percetakan entrepreneur yang mampu menjaga ketahanan ekonomi bangsa ini ke depan.


Cara-cara pemberian bantuan langsung tunai seperti yang sudah-sudah, memang menghasilkan polemik juga. Apakah cara itu efektif? Mungkin juga disadari bahwa itu tidak mendidik dan hanya menyelesaikan “kemarahan” sesaat akibat harga-harga turut naik. “Prinsip nya, orang sehat harus bekerja. Orang sehat jangan diberi uang cuma-cuma. Ciptakan pekerjaan yang luas, yang banyak, di mana-mana. Nah, itulah pekerjaan entrepreneur!” ungkapnya.(dk)


Rencana pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pemerintah –untuk menghindari istilah kenaikan harga minyak--- itu sebuah keniscayaan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News