Catatan Ketua MPR RI
Sistem Ketatanegaraan Harus Segera Dibuat Adaptif dengan Perubahan Zaman

Semua orang pun diingatkan bahwa roda perubahan akan terus berputar.
Beberapa proses inovasi yang sedang berlangsung saat ini hendaknya juga disimak orang muda Indonesia untuk memahami arah perubahan di masa depan.
Misalnya, uji coba klinis oleh Neuralink menanamkan chip buatannya di otak manusia.
Neuralink, startup neurotech yang didirikan Elon Musk, sudah mendapatkan izin dari otoritas di Amerika Serikat (AS), yakni Food and Drugs Administration (FDA).
Izin FDA diterbitkan setelah Neuralink mencatat progres dalam mengembangkan implan otak untuk membantu pengguna lumpuh mengontrol teknologi eksternal dengan sinyal dari otak.
Ini menjadi benih perubahan masa depan yang mungkin dirasakan cukup ekstrim.
Pertanyaan yang sangat relevan adalah sudah efektifkah sistem ketatanegaraan saat ini beradaptasi dengan percepatan globalisasi yang menyebabkan semakin menipisnya fungsi batas negara?
Menjadi harga mati bahwa sistem ketatanegaraan di era apa pun harus mampu merawat dan memperkokoh pondasi NKRI, menjaga eksistensi Pancasila sebagai falsafah bangsa dan sumber hukum, serta menjaga dan merawat ketahanan nasional.
Sistem ketatanegaraan yang belum efektif juga terbaca dari keberhasilan para penganut paham radikal menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara dan daerah
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif