Sistem Pemilu Campuran Hanya Untungkan Partai Besar

Sistem Pemilu Campuran Hanya Untungkan Partai Besar
Sistem Pemilu Campuran Hanya Untungkan Partai Besar
JAKARTA - Partai Golongan Karya mencoba melemparkan isu dengan mengusulkan sistem pemilihan campuran, sebagai alternatif pilihan penetapan kursi untuk revisi Undang Undang Pemilu nomor 10 tahun 2008. Namun usul Golkar itu dianggap hanya akan menguntungkan parpol besar saja.

Direktur Eksekutif Centre For Electoral Reform Hadar Navis Gumay menyatakan, sistem campuran yang dimaksud oleh Golkar lebih pada sistem paralel. Dalam hal ini sistem proporsional yang diharapkan bisa terjadi di pemilu kemungkinan kecil bakal terjadi.

Sebab, ada prioritas yang berbeda dalam penerapan suara terbanyak dan nomor urut secara paralel. "Kalau dibilang ada proporsionalitas di sini, itu bohong," kata Hadar saat dihubungi, Senin (2/5).

Menurutnya, sistem campuran semacam itu sangat mungkin hanya menguntungkan partai dengan perolehan suara besar. Berkaca pada hasil pemilu sebelumnya, susah bagi setiap perolehan suara partai untuk mencapai bilangan pembagi pemilih di setiap dapil.

JAKARTA - Partai Golongan Karya mencoba melemparkan isu dengan mengusulkan sistem pemilihan campuran, sebagai alternatif pilihan penetapan kursi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News