Sistem Pemilu Harus Meningkatkan Kualitas Demokrasi
jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan umum (pemilu) merupakan instrumen dan menjadi bagian dari sistem demokrasi yang pelaksanaannya bisa menyesuaikan kebutuhan berdasar konteks waktu dan tempat.
Demokrasi sendiri tidak mempunya bentuk baku yang dapat diterapkan sebagai model yang sama di setiap negara.
“Jadi kalau ditanya, sistem apa yang terbaik, tentu yang bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar pemerhati isu-isu strategis Prof Imron Cotan dalam webinar nasional Moya Institute. Webinar mengangkat tema “Pemilu Proporsional Tertutup: Kontroversi”, Jumat (20/1).
Karena itu, Imron menambahkan, apapun sistem pemilu yang dipakai tidak menjadi soal, asalkan berkelanjutan dan dapat meningkatkan kualitas demokrasi. Sebab, dalam pandangannya, saat ini demokrasi di Indonesia masih dalam proses pematangan.
Belakangan perdebatan mengenai sistem pemilihan umum kembali mencuat, terkait apakah akan menggunakan sistem proporsional tertutup atau terbuka.
PDI Perjuangan mengusulkan sistem pemilu dengan sistem proporsional tertutup dengan alasan ongkos politik yang lebih murah, mencegah liberalisasi, serta potensi politik uang yang lebih kecil.
Namun pendapat PDI Perjuangan ditentang delapan partai politik di parlemen.
Politikus reformasi Fahri Hamzah mengingatkan masyarakat untuk mempertanyakan argumentasi bahwa sistem pemilu proporsional tertutup lebih bisa menyerap aspirasi masyarakat ketimbang terbuka.
Imron menambahkan, apapun sistem pemilu yang dipakai tidak menjadi soal, asalkan berkelanjutan dan dapat meningkatkan kualitas demokrasi.
- Soal Uji Materi UU Pemilu, Luqman Hakim Ingatkan Kewenangan MK
- Megawati Pertanyakan Niat Pihak yang Menarasikan Bakal Terjadi Kekacauan Pemilu
- Dialog Dahlan Iskan dengan Denny Indrayana soal Informan Putusan MK tentang Sistem Pemilu
- Begini Kekhawatiran Al Araf dan Pegiat HAM terhadap Revisi UU TNI
- Pimpinan BPIP Sebut Tak Ada Masalah dengan Proporsional Tertutup, Lalu Kenang Era Orde Baru
- Pilkades Serentak 2024 di Kabupaten Bekasi Ditunda, Ini Alasannya