Situasi Memanas, Ketum PRABU Minta Elite Politik Tetap Waras dan Bijaksana

Arvindo juga memohon agar tokoh-tokoh sentral politik bangsa seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Megawati, dan Prabowo Subianto dapat menangani situasi ini dengan bijak untuk menangkal kemungkinan buruk terjadi.
"Padahal kita tidak pernah mengharapkan “zero-sum game” terjadi lagi dalam perpolitikan Indonesia. Saya yakin Pak Jokowi, Bu Megawati, dan Pak Prabowo tidak akan menempuh jalan itu. Indonesia membutuhkan ke-3 tokoh besar ini duduk bersama demi masa depan Indonesia," lanjutnya.
Kekhawatiran ketum PRABU tersebut ditengarai isu renggangnya hubungan Megawati dengan Presiden Jokowi.
Menurut Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamied, isu Gibran Rakabuming akan bersanding dengan Prabowo tidak terelakkan membuat hubungan Jokowi dan Megawati retak.
Menurutnya isu tersebut menimbulkan opini publik mengenai ketidakkompakan dalam tubuh PDIP yang akan berakibat merosotnya dukungan pada Ganjar Pranowo.
Situasi politik yang rumit ini tidak dipungkiri akan menimbulkan gejolak dan gesekan yang tidak diinginkan.
Karena itu, Arvindo meminta agar segenap pihak, khususnya elite politik mengedepankan kewarasan dan kebijaksanaan untuk masa depan negara ini.
"Sebagai golongan muda, kami menagih kepada tokoh-tokoh itu untuk selalu mengedepankan kewarasan dan kebijaksanaan dalam berpolitik, jika memang Indonesia Emas 2045 bukanlah hanya sekadar buaian belaka," katanya.
Ketua Umum PRABU, Arvindo Noviar mengaku khawatir dengan situasi politik Indonesia akan menjadi jerami kering yang siap terbakar.
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu