Situasi Mesir Masih Tegang

Unjuk Rasa Bentrok

Situasi Mesir Masih Tegang
Situasi Mesir Masih Tegang
KAIRO - Tiga hari pascabom tahun baru yang menewaskan 21 orang di Kota Alexandria, ketegangan masih menyelimuti Mesir. Kemarin (3/1), negara yang dipimpin Presiden Hosni Mubarak itu melipatgandakan keamanan. Terutama menjelang perayaan Natal yang bakal diperingati umat Kristen Koptik pada 7 Januari mendatang.

Seiring bergulirnya penyelidikan terhadap ledakan bom yang menggemparkan kota terbesar kedua Mesir tersebut, masyarakat kristiani Negeri Piramida itu mulai gusar. Menurut mereka, investigasi berjalan terlalu lamban. Mereka juga mengeluhkan perlindungan keamanan yang dijanjikan pemerintah.

Agence France-Presse melaporkan, protes yang merebak di Alexandria juga merembet ke ibu kota. Minggu malam waktu setempat (2/1), bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat sempat pecah di Katedral St Mark di Kota Kairo. Di gereja yang juga menjadi kantor Paus Shenouda III (pemimpin tertinggi umat Kristen Koptik) tersebut, ratusan orang melempari aparat dengan batu dan botol. Sekitar 45 polisi terluka. Beberapa pejabat dan seorang menteri yang mengunjungi Shenouda juga tak luput dari amuk massa.

Massa yang sebagian besar umat Kristen Koptik itu juga sempat menutup empat jalan raya utama menuju ibu kota. Tapi, dengan cepat aparat menghentikan aksi mereka. Lalu lintas dari dan ke Kairo pun kembali normal. Kemarin, para pengunjuk rasa tidak terlalu berulah. Hanya terlihat sekitar 50 pemuda mengusung beberapa peti mati kayu di pusat kota. Setelah berorasi sebentar, mereka membubarkan diri.

KAIRO - Tiga hari pascabom tahun baru yang menewaskan 21 orang di Kota Alexandria, ketegangan masih menyelimuti Mesir. Kemarin (3/1), negara yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News