'Skill' di Atas Rata-rata, Berpeluang Main di Eropa

'Skill' di Atas Rata-rata, Berpeluang Main di Eropa
LATIHAN - Malik (kanan) berlatih seminggu tiga kali di Internasional Sport Club Indonesia (ISCI), Ciputat. Foto: Titik Andriyani/Jawa Pos.
Selama di Jakarta, Malik mengaku sudah diajak keliling orang tua angkatnya ke mana-mana. Anak pasangan Sublih, 40, dan Saimi, 38, itu mengaku kadang merindukan kampung halaman dan teman-temannya. Maklum, sejak dibawa ke Jakarta, Malik baru pulang sekali. "Waktu ujian akhir. Soalnya, mau melanjutkan ke SMP," sebutnya.

Peluang Malik untuk pulang kampung relatif kecil karena dia sibuk berlatih. Karena itu, kedua orang tuanya kadang datang menjenguknya. Meski terpisah jarak, kedua orang Malik rutin menghubunginya. "Pesan bapak-ibu, jangan lupa salat, jangan bertengkar, jangan malas sekolah, dan rajin belajar," ujar Malik menirukan wejangan ayahnya.

Malik mengatakan, selama di Jakarta dia mendapat banyak pengalaman baru. Misalnya, dia diajak syuting sinetron pendek untuk persiapan menjelang World Cup 2010 di Afrika Selatan. Dia bersama 14 anak SSI Arsenal mendapat kesempatan tersebut. "Rasanya senang sekali," ujarnya. Lantaran kesibukannya itulah kadang Malik izin meninggalkan pelajaran di sekolah. "Pak Rasiman yang menguruskan izinnya," ucap fans berat Cristiano Ronaldo itu.

Malik memang gandrung pemain asal Brazil itu. Dalam kacamatanya, skill Ronaldo amat luar biasa. "Dia cepat dan lincah. Saya ingin seperti dia," ucapnya mantap. Karena itu, Malik dan Abi sama-sama bermimpi menjadi pemain dunia. "Ingin buat orang tua bangga," ucapnya.

Hampir setahun pesepak bola junior asal Bangkalan, Madura, Abdul Malik, berlatih di SSI Arsenal. Para pelatih memuji perkembangan skill-nya. Bahkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News