'Skill' di Atas Rata-rata, Berpeluang Main di Eropa

'Skill' di Atas Rata-rata, Berpeluang Main di Eropa
LATIHAN - Malik (kanan) berlatih seminggu tiga kali di Internasional Sport Club Indonesia (ISCI), Ciputat. Foto: Titik Andriyani/Jawa Pos.
Salah seorang pelatih SSI Arsenal, Claudio Daniel Olivera Luzardi, mengakui, Malik memiliki banyak potensi untuk menjadi pemain besar. Dari sisi kepribadian, Malik dinilai memiliki dedikasi tinggi, confidience yang kuat, dan disiplin. Tiga hal itu, menurut dia, menjadi modal besar untuk menjadi pemain hebat. "Dia juga full attention," ucap pelatih asal Brazil yang sudah 16 tahun tinggal di Indonesia itu.

Dari segi teknik, Malik memiliki skill di atas rata-rata pemain SSI Arsenal. Menurut dia, Malik adalah diamond bagi SSI Arsenal. "Dia pemain nomor satu kami. Skill individunya luar biasa," puji Claudio. Menurut dia, beberapa pelatih SSI Arsenal lain dari Italia, Inggris, dan Chili juga sepakat dengan hal itu. Di SSI Arsenal memang juga ada pelatih dari negara-negara tersebut.

Bahkan, kata Claudio, pelatih kepala SSI Arsenal Delmoul Holland, yang juga mantan pemain andalan Lokomotif Moskow, mengakui bahwa Malik berpotensi menjadi pemain besar. "Semua pelatih di sini berkesimpulan dia yang terbaik. Saya yakin Malik berpeluang besar main di luar (negeri, Red)," tutur mantan pemain klub Vasco da Gamma, Brazil, itu. Apalagi, kata dia, Malik akan masuk tim nasional U-14. "Dia berpeluang mengangkat nama Indonesia dengan bermain di klub luar, bahkan Eropa," ucapnya.

Tak hanya memiliki teknik bermain bagus, Malik dinilai bisa menjadi penggerak timnya. Karena itulah, Malik diberi ban kapten. "Beberapa pemain kami sudah ada yang bermain di luar seperti Amerika. Saya yakin Malik segera menyusul," ujar pelatih berusia 38 tahun itu.

Hampir setahun pesepak bola junior asal Bangkalan, Madura, Abdul Malik, berlatih di SSI Arsenal. Para pelatih memuji perkembangan skill-nya. Bahkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News