'Skill' di Atas Rata-rata, Berpeluang Main di Eropa
Jumat, 26 Februari 2010 – 05:17 WIB
Hanya, kata Claudio, ada satu kekurangan Malik. Postur tubuhnya dinilai kecil dan kurang kuat. Padahal, untuk bermain di klub luar negeri, terutama Eropa, postur tubuh menjadi salah satu hal penting. "Secara teknik, kemampuan dia nggak ada masalah. Hanya kekuatannya yang kurang," ujarnya.
Hal senada diakui Nur Setiati, ibu angkatnya. Dia mengaku, kali pertama Malik tiba di Jakarta, susah sekali makan. Namun, Nur bertekad agar berat badan Malik bertambah. "Saya sampai bawa dia ke dokter. Anak ini kenapa kok nggak doyan makan," pikirnya.
Berbagai makanan bergizi pun lantas dihidangkan untuk Malik. Kini berat badan Malik mencapai 34 kilogram. Padahal, kata Nur, ketika tiba di Jakarta, berat badannya hanya 25 kilo. "Saya sampai nggak tega waktu itu. Sekarang dia lumayan berisi. Waktu ke sini, orang tuanya sampai kaget," ujarnya.
Rasiman menambahkan, kini masalah nutrisi sudah dapat diatasi. Secara teknis, kemajuan yang diperlihatkan Malik sangat baik. "Demikian juga mentalnya. Mudah-mudahan posturnya berkembang menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.
Hampir setahun pesepak bola junior asal Bangkalan, Madura, Abdul Malik, berlatih di SSI Arsenal. Para pelatih memuji perkembangan skill-nya. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor