Sky Car Tak Beroperasi

Sky Car Tak Beroperasi
OFF - Skycar di Stadion Moses Mabhida, Durban, yang tak dioperasikan selama helat PD 2010 ini. Foto: Dani Nur Subagyo/Jawa Pos.
Dibandingkan bungee jumping di atas menara kolam renang atau air terjun yang sudah familiar, bungee jumping dari atap stadion tentu memberikan nuansa dan tantangan berbeda. Setelah jumping, pelaku akan diberi sertifikat bertuliskan Conquered the Adventure Walk.

Hanya saja sayangnya, selama Piala Dunia, sarana rekreasi itu ditutup. Padahal, sebenarnya ada jeda dari laga-laga Piala Dunia yang dimainkan di Stadion Durban. Untuk Piala Dunia, stadion yang menelan biaya renovasi 3,4 miliar rand (Rp 4,25 triliun) itu, mendapat jatah menggelar tujuh laga. Rinciannya, lima laga penyisihan grup, satu laga perempat final, serta satu laga semifinal.

"FIFA memang melarang sarana rekreasi di Stadion Durban dibuka, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Philani Mabaso, venue media officer di Stadion Durban, kepada Jawa Pos. "Meski ada interval tiga hari selama laga penyisihan, FIFA tidak mau ambil resiko," lanjutnya.

Penutupan sarana rekreasi tersebut cukup mengecewakan sejumlah wisatawan. Salah satunya adalah Caroline Weissner, suporter Jerman. Perempuan berusia 46 tahun itu datang ke Durban untuk mendukung tim negaranya. "Arena hiburan di Durban memang banyak dan beragam. Tapi, saya dan keluarga sebenarnya sudah ngebet naik sky car di stadion," terang Caroline, yang datang ke Durban bersama suami dan dua anaknya itu.

DURBAN - Stadion Moses Mabhida, Durban, bukan sekadar venue sepak bola di Piala Dunia 2010. Ketika direnovasi ulang tiga tahun lalu, stadion berkapasitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News