Slamet: Ini Momentum Mengevaluasi Kedaulatan Pangan Dalam Negeri

Data Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index) juga menunjukkan nilai Indonesia terus mengalami penurunan bahkan tahun 2020 menyentuh angka 20.1 atau masuk dalam kategori negara dengan status kelaparan kronis.
Selain itu, menurut Slamet kondisi ketergantungan Indonesia terhadap produk pangan impor saat ini sudah masuk pada fase mengkhawatirkan. Hampir semua bahan pangan krusial, penyediaanya sangat tergantung dari impor.
“Lihat saja data impor beberapa komoditas selama semester pertama tahun ini misalnya impor beras sebanyak 221 ribu ton, garam 1,08 juta ton dari target 3,07 juta ton, gula 1,97 juta ton dari target 4 juta ton bahkan impor produk perikanan mencapai 42.079 ton, dengan nilai US$65,34 juta atau sekitar Rp942,2 miliar,” imbuhnya.
Jika diakumulasikan, kata Slamet total nilai impor pangan pada semester awal tahun 2021 adalah lebih dari 15 juta ton bahan pokok senilai US$ 8,37 miliar atau setara dengan Rp 118,9 triliun (kurs Rp 14.200/US$).
"Data-data ini tentu saja menjadi alarm bahwa masih banyak pekerjaan rumah dalam pengelolaan pangan nasional," ujar Slamet.(jpnn)
Persoalan pangan memang merupakan hidup dan mati suatu bangsa. Namun, kedaulatan pangan adalah harga diri suatu bangsa, terlebih lagi di negeri agraris seperti Indonesia.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog