Smackdown dan Polisi Indonesia

Tanpa nama samaran pun nama Napoleon Bonaparte sudah cukup komersial dan sangat layak jual.
Jenderal Napoleon melakukan tindakan smackdown terhadap Muhammad Kace, yang sama-sama berada di rumah tahanan Bareskrim Polri. Akibat smackdown itu wajah Muhammad Kace lebam-lebam dan matanya bengkak. Adegan smackdown ala Napoleon masih ditambah lagi dengan adegan plus, yaitu melumuri wajah dan tubuh Kace dengan kotoran manusia.
Adegan tambahan itu pasti disensor kalau ditampilkan di acara Smackdown. Jenderal Napoleon pun akhirnya harus mempertanggungjawabkannya secara hukum, karena smackdown-nya dianggap sebagai penganiayaan.
Jenderal Napoleon mengatakan ia siap mempertanggungjawabkan smackdown itu.
Sama dengan jargon polisi, Napoleon mengatakan bahwa ia melakukan smackdown itu sebagai tindakan yang terukur. Napoleon tidak menyebutkan bahwa dia melakukannya secara profesional.
Namun, dari foto yang dirilis media yang mempertontonkan kondisi Muhammad Kace pasca-smackdown, terlihat bahwa Napoleon melakukannya secara ‘’profesional’’.
Smackdown ala Napoleon memantik reaksi pro dan kontra. Ada yang mengkritik karena dianggap main hakim sendiri, tanpa menunggu hakim yang sesungguhnya.
Pernyataan resmi dari polisi mengatakan bahwa Napoleon masih merasa seperti komandan di dalam tahanan, sehingga dia merasa harus selalu ditaati perintahnya.
Smackdown polisi Indonesia terhadap demonstran mahasiswa menjadi sorotan media internasional.
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Sepanjang April 2025, Polresta Bandar Lampung Ringkus 28 Tersangka Narkoba
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Kasus Pengeroyokan Warga SAD di Jambi, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
- Kericuhan di Kemang, 10 Tersangka Ditangkap, Ada Barbuk Senjata, Lihat