Smart Dropbox, Tukar Sampah Plastik Dapat Uang

Smart Dropbox, Tukar Sampah Plastik Dapat Uang
Menteri LHK Siti Nurbaya di Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan. Foto: Humas KLHK

Di antaranya adalah membentuk bank sampah, menciptakan lubang resapan biopori, menciptakan pupuk kompos dan mengolah sampah menjadi biogas.

Menurut para siswa, adanya biogas menjadikan pihak sekolah tidak perlu lagi membeli gas. Hal tersebut dapat mengurangi pengeluaran sekolah.

Terlebih lagi di sekolah tersebut terdapat jurusan tata boga yang memerlukan bahan bakar untuk praktek memasak, sehingga biogas tersebut dapat digunakan untuk praktek.

Pameran bertema Kendalikan Sampah Plastik yang berlangsung tanggal 19-21 Juli 2018 ini pun telah resmi ditutup.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, menutup pameran yang dilangsungkan selama 3 hari.

Total pengunjung PLHK kali ini mencapai 11.833 pengunjung yang mengisi formulir pengunjung.

"Pengunjung kali ini lebih dari 20.000 orang, karena banyak juga yang tidak mengisi form kunjungan," ujar Vivien.

Kegiatan PLHK 2018 ini menganut prinsip less waste event. Sehingga sampah yang ditimbulkan oleh peserta maupun pengunjung, dikendalikan dan dikelola dengan baik.

Menteri Siti mencoba smart dropbox yaitu sarana bagi konsumen untuk menukarkan sampah berupa botol plastik dengan saldo uang elektronik T-cash.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News