Soal Kebahagiaan, Jatim Nomor 11: Renungan di Hari Kemerdekaan

Soal Kebahagiaan, Jatim Nomor 11: Renungan di Hari Kemerdekaan
Selain menjadi jujukan warga untuk refreshing, Taman Bungkul menjadi tempat olahraga pagi. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos

Huntington merumuskan, inti peradaban manusia adalah sikap manusia yang memiliki kesadaran moral dalam hubungan sosial, rasa simpati dan empati dalam setiap langkahnya.

Elemen penting dari peradaban adalah nilai agama, sistem organisasi masyarakat, pengetahuan-teknologi, bahasa, seni, dan sistem mata pencaharian hidup (ekonomi).

Jadi, pada dasarnya, peradaban lahir dari proses pendidikan yang komprehensif dari semua unsur di atas. Peradaban selalu dikaitkan dengan budaya dan budaya selalu berhubungan dengan hal-hal yang bersifat estetis.

Estetika adalah kepekaan rasa terhadap suatu keindahan. Di sanalah nuansa kreativitas dan arts hadir memberi identitas peradaban di setiap zamannya.

Sungguh tidak pada tempatnya bila perkembangan peradaban bangsa didikte hanya oleh satu elemen. Bila perubahan dipaksakan demi kepentingan satu elemen (baca: ekonomi) saja, akan terjadi ketimpangan.

Timbul luka serius di sistem organisasi kemasyarakatan, khususnya konstelasi hubungan sosial. Terjadi hal terburuk dalam sejarah kehidupan manusia, marginalisasi! Golongan masyarakat tertentu tergusur, tidak mampu mengimbangi tuntutan perkembangan elemen tadi (baca: ekonomi).

Apa arti kota bagi umat manusia? Kota jelas bukan sekadar pusat kegiatan ekonomi. Tetapi, lebih dari itu, kota adalah pusat perkembangan peradaban manusia.

Kegiatan ekonomi berjalan sesuai kebutuhan hidup dan terus berputar mengikuti siklus tertentu. Namun, peradaban akan lebih kekal walaupun terus berkembang. Di setiap kota tersimpan kandungan nilai estetik yang unik dan luar biasa.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Kebahagiaan Indonesia, Selasa (15/8). Jawa Timur merupakan provinsi yang kebahagiaannya nomor 11 terbawah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News