Soal Rencana Pemulangan WNI Eks ISIS, Pernyataan Jokowi Dinilai Tak Jelas
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengkritik keras pernyataan Presiden Joko Widodo soal rencana pemulangan ratusan WNI eks ISIS dari Timur Tengah. Fahmi menilai komunikasi publik pemerintah buruk setelah muncul pernyataan Jokowi.
"Pernyataan Presiden Jokowi itu, sekali lagi menunjukkan buruknya kualitas komunikasi publik yang dilakukan pemerintah," kata dia saat dihubungi jpnn.com, Kamis (6/2).
Rabu (5/2) lalu, Presiden Jokowi turut berkomentar terkait rencana pemulangan ratusan WNI eks ISIS dari Timur Tengah. Jokowi menolak rencana itu, tetapi masih perlu dibahas di dalam rapat kabinet.
"Kalau bertanya pada saya, ini belum ratas lo ya, kalau bertanya pada saya, saya akan bilang 'tidak'. Namun, masih dirataskan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
Fahmi mengatakan, pernyataan Jokowi itu tidak jelas. Di satu sisi, kata Fahmi, Jokowi menolak pemulangan ratusan WNI eks ISIS. Namun, di sisi lain Jokowi masih membahas persoalan pemulangan dalam rapat kabinet.
"Presiden semestinya tak menampakkan ambigu yang menimbulkan ketidakpastian. Ini menunjukkan lemahnya koordinasi pemerintah," katanya. (mg10/jpnn)
Jokowi menolak pemulangan ratusan WNI eks ISIS tapi untuk jelasnya, katanya, masih akan dibahas di rapat terbatas.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Dokter Spesialis
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Analis Puji Langkah Jokowi Mengajak Prabowo saat Bertemu PM Singapura
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Tindaklanjuti Arahan Jokowi, Kepala BP2MI Cari Solusi Masalah Penempatan Calon PMI
- Menjelang Lengser, PM Singapura Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor