Sochi 2014 Jadi Pertaruhan Reputasi Vladimir Putin

Bujet Terbesar dalam Sejarah, Keamanan Maksimal

Sochi 2014 Jadi Pertaruhan Reputasi Vladimir Putin
Sochi 2014 Jadi Pertaruhan Reputasi Vladimir Putin

jpnn.com - Di tengah derasnya kritik dan berbagai ancaman keamanan, Olimpiade Musim Dingin 2014 berlangsung di Rusia. Jumat lalu (7/2) Presiden Vladimir Putin membuka pesta olahraga empat tahunan itu di Kota Sochi, Krasnodar Krai, Rusia. Menurut rencana, perhelatan akbar tersebut berlangsung selama sekitar lebih dari dua pekan atau sampai 23 Februari mendatang.

= = = = = = = = = = = = =

BERBEDA dengan perhelatan Olimpiade lainnya, ketika Rusia resmi terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade musim dingin yang ke-22 pada 4 Juli 2007, semua aspek kota kecil di negara itu menghiasi berbagai media. Sebagian besar bukan cabang olahraga yang diperbincangkan, namun mengenai kesiapan Rusia menghelat event tersebut di Sochi.

Terutama memperkenalkan Sochi sebagai kota yang memang layak untuk menghelat 15 cabang olahraga musim dingin. Maklum, masyarakat internasional tidak terlalu mengenal kota di perbatasan Georgia tersebut. Sebagai kota resor terbesar Rusia, Sochi kurang tenar.

Karena itu, pemerintahan Putin harus bekerja keras mendongkrak pamor Sochi di mata dunia. Lantaran kota berpenduduk sekitar 350 ribu jiwa itu dikepung wilayah rawan konflik seperti Chechnya, Dagestan, dan Georgia, Kremlin berfokus membenahi sektor keamanan. Moskow berusaha keras menjadikan Sochi sebagai kota yang aman.

Mengamankan Sochi dan menjadikan kota wisata tersebut sebagai kota yang nyaman dikunjungi bukan perkara mudah. Sebab, sejak awal, militan dan kelompok-kelompok ekstremis Islam mengancam akan memboikot Olimpiade tersebut. Belum lagi para aktivis gay kecewa berat dengan kebijakan Putin soal hak-hak kaum liyan yang memiliki orientasi seksual tidak biasa.

Bukan hanya keamanan dan propaganda gay, Kremlin juga harus menghadapi masalah lain yang tidak ringan. Yakni, korupsi. Ya, menyulap Sochi menjadi tuan rumah event internasional setingkat Olimpiade jelas membutuhkan dana besar. Kucuran dana dari pemerintah pusat itulah yang lantas mengalir ke kantong pribadi sejumlah pejabat yang bertanggung jawab atas sarana dan prasarana Olimpiade.

Konon, Moskow menghabiskan dana lebih dari USD 50 miliar (sekitar Rp 598,56 triliun) untuk keperluan Olimpiade. ''Jumlah yang bombastis. Sepanjang sejarah, belum pernah ada negara mana pun yang menghabiskan dana sampai sebanyak itu,'' terang Ben Wyatt, reporter CNN yang bertugas di Sochi hanya untuk meliput penyelenggaraan Olimpiade.

Di tengah derasnya kritik dan berbagai ancaman keamanan, Olimpiade Musim Dingin 2014 berlangsung di Rusia. Jumat lalu (7/2) Presiden Vladimir Putin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News