Soekarwo Ajak Masyarakat Tiru Kerukunan di Jaman Majapahit

Soekarwo Ajak Masyarakat Tiru Kerukunan di Jaman Majapahit
Soekarwo saat pembukaan Festival Kesenian Indonesia di Pandaan

jpnn.com - Festival Kesenian Indonesia (FKI) X resmi dibuka Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan Sabtu malam. Pria yang akrab disapa Pakde Karwo  itu menegaskan kebudayaan merupakan basis yang menjadikan negara menjadi maju, kuat, dan berdaya saing.  Indonesia, khususnya Jatim, selain berbasis kebudayaan juga diperkuat  nilai nilai spiritual yang ada.

Karena itu, dia berpendapat, kelestarian seni dan budaya serta kearifan lokal seperti penyelenggaraan FKI, turut serta memperkokoh suasana harmoni di negeri ini. "Lewat seni dan budaya lah suasana batin yang kotor bisa dibasuh," ungkapnya.

Ditambahkan, basis kebudayaan dan spiritual juga ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia yang melaksanakan mudik bertemu dengan saudara di desa. "Terdapat 20 juta orang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman membawa nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Inilah basis kebudayaan, spiritual dengan di dalamnya terdapat nilai kultur yang baik," imbuhnya.

Gubernur dua periode itu mengajak masyarakat meneladani kerukunan hidup di jaman Majapahit. Dalam buku Sutasoma ditulis tentang Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa, yakni keberagaman hidup nusantara yang terdiri dari banyak suku dan agama di Indonesia, yang hidup secara rukun berdampingan.

Dalam kitab ini, lanjut Pakde Karwo, juga disebutkan bendera merah putih Indonesia, yang berasal dari kata  “gulo klopo”, yakni gula karena warna kemerah merahannya dan kelapa yang bewarna putih. ”Jadi, kerukunan itu sudah mengakar di benak kita sejak dahulu. Harus dipertahankan dan jangan diganggu lagi,” kata dia. (JPNN/pda)


Jadi, kerukunan itu sudah mengakar di benak kita sejak dahulu. Harus dipertahankan dan jangan diganggu lagi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News