Solar Langka di Sumatera Barat

Solar Langka di Sumatera Barat
Solar Langka di Sumatera Barat

Senada dengan Syaf, 50, sopir truk lainnya. Dia sudah tiga hari tidak dapat solar, tapi kini hanya bisa mengisi Rp150 ribu. "Itulah yang membuat keributan terjadi di SPBU ini," ujarnya.

Dia berharap pemerintah tidak membatasi kuota BBM jenis solar, biar harganya mahal asal aktivitas tetap jalan. "Kami setuju subsidi dicabut, seperti di Provinsi Jambi. Agar BBM tidak langka, pemerintah segera ambil kebijakan. Agar ekonomi masyarakat tidak terhambat," pinta sopir itu.

Kepala SPBU Mata Air, Anton mengatakan kericuhan petugas SPBU dan sopir truk, karena pihaknya membatas pembatasan kuota pengisian solar. Pasalnya, dia mengaku stok solar berkurang, sedangkan truk mengular di luar SPBU. Khusus truk tronton diberlakukan pengisian 100 liter solar, truk biasa 50 liter. Karena stok menipis diberlakukan pengisian solar Rp150 ribu, agar truk lain juga dapat BBM. "Soal situasi ricuh, telah didamaikan aparat kepolisian. Soal macet, polisi juga bantu kelancaran lalu lintas di kawasan SPBU ini," ujar Anton. 

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Padang, Yul Akhyari Sastra mengatakan kelangkaan solar di Padang, itu di luar dugaan. Katanya, dari keterangan Hiswana Migas dan Pertamina, langkanya BBM dipicu pasokan solar terbatas dan jarang masuk. Sedangkan permintaan solar tiap provinsi tinggi, sehingga pasokan berkurang.

PADANG--Kelangkaan BBM jenis solar masih terjadi pada hampir seluruh SPBU di Sumbar, sejak tiga hari lalu hingga kemarin. Ratusan kendaraan truk,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News