Sontekan Penalti Dahlan Iskan

Sontekan Penalti Dahlan Iskan
Sontekan Penalti Dahlan Iskan
PRESIDEN SBY sudah memberi sinyal. Menegpora Andi Malarangeng sudah angkat bicara. Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sudah bersuara. Semua stakeholders sepak bola sudah bersikap.

Siapa lagi ditunggu? Apa lagi dicari? Solusi darimana lagi diharap? Ungkapan pejabat di atas sudah "tersirat" semua mengalir pada satu muara: Silakan selesaikan urusan kalian sendiri! Jangan berantem melulu!

Rakyat makin bosan mendengar konflik sengit pengurus! Publik makin jengah, sepak bola dijadikan arena adu mulut, perang urat syaraf, caci maki dan saling lempar tanggung jawab! Urusan prestasi, pembinaan, dan mutu kompetisi justru terabaikan sama sekali. Pengurus lebih popular daripada pemain dan pelatih yang berkeringat di lapangan.

Masalahnya: Apa mereka bisa menyelesaikan urusan sendiri? Darimana pintunya? Pakai jenis apa kuncinya? Haruskah pemerintah men-take over? Haruskah diintervensi birokrasi? Tentu, dengan segala risiko, termasuk dihukum FIFA? Demi menata ulang sepak bola nasional yang mulai lebai itu?

PRESIDEN SBY sudah memberi sinyal. Menegpora Andi Malarangeng sudah angkat bicara. Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sudah bersuara. Semua stakeholders

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News