Spirit Nusantara Mengaji Terus Menggelora

Spirit Nusantara Mengaji Terus Menggelora
Inisiator Gerakan Nusantara Mengaji, Abdul Muhaimin Iskandar saat sambutan pada acara "Khaflah Akhirrussanah" atau khataman Alquran menjelang Ramadhan yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fadlu Walfadhilah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/5) malam. FOTO: Humas PKB for JPNN.com

“Kita harus bersyukur sebagai umat Islam di Indonesia yang damai, bebas beribadah, dan tidak terpecah belah. Keadaan inilah yang merupakan hasil jerih payah para kiai. Inilah yang harus dipertahankan terus menerus. Harus kita syukuri keadaan ini," tuturnya.

Menurut Cak Imin, masih banyak persoalan bangsa ini yang harus diatasi bersama-sama. Para menteri mempunyai tugas mensejahterakan masyarakat.

“Pekerjaan rumah yang lain masih banyak. Kaum santri masih kalah terus dalam berpolitik. Kita masih berada dalam posisi belum menjadi penentu utama dalam kebijakan," katanya.

Belum lagi dalam sektor ekonomi, tutur Cak Imin, seluruh aset nasional, pemain utamanya adalah hanya sekelompok kecil. Tantangan yang lain dalam bidang pemerintahan dan kenegaraan.

“Tetapi saya semakin hari semakin yakin, para santri akan terus menunjukkan optimismenya. Dengan kedalaman ilmu dan mempunyai basis, tidak mustahil para santri akan ke tengah dan memimpin negeri ini," tandasnya

Sementara itu, Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap warga nahdliyin yang sangat menghargai dan mengingat dengan baik perjuangan para pendahulunya.

“Terima kasih atas penghormatan kepada Pak Muhaimin,” ujarnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far mengatakan pondok pesantren tidak hanya sebagai tempat pendidikan agama. Tetapi juga tempat untuk mendidik para santri untuk mencintai Tanah Air dan bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News