Sri Mulyani Menkeu Terbaik Se-Asia Pasifik 3 Tahun Berturut-turut

Sukuk ini, sebut FinanceAsia, mengadopsi prinsip keuangan Islam dan memiliki kupon atau imbal balik sebesar 3,75 persen dibanding suku bunga 4.05 persen yang biasa digunakan bankir sebagai panduan bagi investor.
Ekonom Bank Mandiri, Dendi Ramdani mengatakan, keberhasilan Sri Mulyani mempertahankan gelar salah satunya memang berasal dari sikap disiplin dalam menjalankan kebijakan fiskal.
"Dari sisi pengeluaran sangat ketat dengan melakukan efisiensi anggaran dan dipastikan anggaran tersebut efektif. Di sisi penerimaan juga terus dilakukan upaya peningkatan penerimaan pajak," jelasnya kepada ABC.
"(Pengeluaran) secara alokasi sudah on the right track dengan mengurangi subsidi yang tidak produktif seperti subsidi BBM dan sekarang subsidi dialokasikan dengan mentarget orang miskin secara langsung."
Dendi menjelaskan disiplin anggaran begitu penting untuk menjaga agar defisit bisa ditekan dibawah 3%.
"Sehingga tekanan terhadap keperluan pembiayaan pun berkurang, termasuk tekanan terhadap mata uang rupiah," imbuhnya.
Sependapat dengan Dendi, peneliti Institut Pembangunan Ekonomi dan Keuangan (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, turut mengakui kelihaian Sri Mulyani dalam menekan defisit anggaran.
"Sekarang kan di bawah 2,2 persen ya targetnya. Kemudian penerimaan negara memang beberapa sektor cukup meningkat. Nah ini kan yang membuat defisit kita jadi rendah."
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya