Sri Raja Prabu Rajasa Nagara Kebanyakan Lupa

Sri Raja Prabu Rajasa Nagara Kebanyakan Lupa
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang pembunuhan eks dua sultannya, Abdul Gani dan Ismail Hidayah di Ruang Sidang 1 PN Kraksaan, kemarin. Foto: Zaenal Arifin/Radar Bromo/JPNN.com

Saat turun dari lantai 2 menuju ruang sidang, Dimas Kanjeng yang berpenampilan klimis dengan rambut disisir ke belakang itu, dapat pengawalan ketat petugas keamanan.

Ia awalnya mengikuti sidang pembunuhan Abdul Gani. Di awal persidangan, penasihat hukum (PH) 7 terdakwa mengajukan keberatan.

Sebab, sesuai pasal 168 KUHAP, saksi yang menjadi terdakwa atas kasus yang sama diperbolehkan menolak untuk diperiksa keterangannya alias mengundurkan diri sebagai saksi.

Saksi pun menyatakan menolak untuk diambil sumpah sebagai saksi. "Yang mulia majelis hakim, tolong dikembalikan pada saksi. Apakah bersedia diperiksa sebagai saksi atau menolak diperiksa," kata Muhammad Sholeh, selaku ketua tim PH para terdakwa.

Namun, jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan, pihaknya menghadirkan Taat Pribadi sebagai saksi bukan terdakwa atau tersangka.

"Saya sebagai jaksa penuntut hanya melaksanakan penetapan dan putusan majelis hakim. Taat Pribadi ini dihadirkan sebagai saksi," kata H. Usman, selaku JPU.

Kemudian majelis hakim yang diketuai Yudistira menyampaikan sesuai pasa 169 KUHAP, semua warga Indonesia berkewajiban untuk memberikan keterangan. Karena itu, majelis hakim pun memutuskan sidang tetap dilanjutkan.

Awalnya, Taat Pribadi meminta diperiksa keterangannya tanpa diambil sumpah. Namun, majelis hakim yang diketuai Yudistira keberatan. Ia menyebutkan, saksi harus diambil sumpahnya.

KRAKSAAN – Persidangan kasus pembunuhan eks dua anak buah Dimas Kanjeng Taat Pribadi digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan,  Probolinggo,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News