Sssttt.. Kerjakan Tes Tertulis, Ada Capim KPK Menyontek

jpnn.com - JAKARTA - Para peserta seleksi calon pimpinan KPK hari ini menjalani ujian tertulis di di Pusdiklat Sekretariat Negara, Cipete, Jakarta Selatan. Tes tertulis ini merupakan tahapan kedua dari seleksi calon pimpinan KPK yang telah berlangsung sejak bulan lalu.
Namun, mengerjakan tes untuk jadi pimpinan lembaga yang bertugas memberantas korupsi ternyata tidak menghentikan peserta untuk menggunakan cara curang. Di antara mereka ternyata masih ada saja yang menyontek.
"Ada yang nyontek. Tidak kami tegur, tapi jadi bagian dari penilaian," kata Juru Bicara Pansel Capim KPK Betti Alisjahbana di lokasi ujian.
Betti enggan mengungkap identitas peserta yang mencontek itu. Menurutnya hal itu akan menjadi rahasia internal Pansel saja.
Tes tertulis sendiri berbentuk soal pilihan ganda dan penulisan makalah. Untuk tes pilihan ganda mencakup pertanyaan-pertanyaan seputar tindak pidna korupsi. Termasuk tentang pasal-pasal di dalam UU KPK.
"(Pertanyaan) Pasalnya cuma sedikit. Sebagai capim Harusnya tahu UU KPK," jelas dia.
Sementara untuk tes makalah, peserta diminta memaparkan pemikiran mereka tentang hubungan KPK dengan lembaga penegak hukum lain. Hasil tes hari ini bakal diketahui pada tanggal 15 Juli mendatang.
"Kita lihat saja. Kombinasi hasil tes, kejujuran dan masukan-masuka dari masyarakat," pungkas Betti. (dil/jpnn)
JAKARTA - Para peserta seleksi calon pimpinan KPK hari ini menjalani ujian tertulis di di Pusdiklat Sekretariat Negara, Cipete, Jakarta Selatan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jenderal Sigit Sebut Desk Pemberantasan Judi Daring Sudah Tetapkan 1.456 Tersangka
- Nurhasan Bantah Keterlibatan Hasto dalam Perintah Rendam HP Harun Masiku
- Lepas Ekspor Lunch Box dari Kayu Sengon, Menhut: Ini yang Diinginkan Prabowo
- Khofifah Menginisiasi Sinergi Ekonomi Nasional, Jatim Jadi Motor Penggerak Pembangunan Daerah
- Nurhasan Ungkap Pengalaman Tidak Nyaman Saat Rumahnya Digeledah KPK
- Staf PDIP Buka Duka Keluarga Akibat Kasus Harun: Anak Trauma Dituduh Anak Koruptor