Staf Khusus Presiden Akui Mentawai Belum Tertangani

Staf Khusus Presiden Akui Mentawai Belum Tertangani
Staf Khusus Presiden Akui Mentawai Belum Tertangani
JAKARTA - Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, mengaku kalau korban tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), belum semua tertangani dengan baik. Alasannya, karena bencana yang melanda Mentawai tergolong bencana yang tidak terduga. Beda halnya dengan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta, yang bencananya tergolong dapat diduga dan penanganannya bisa dilakukan dengan baik.

"Saya kira, seperti bencana banjir bandang di Wasior dan tsunami yang tergolong tidak terduga, pasti di sana-sini banyak kelemahan. Belum semua tertangani dengan baik. Saya kira wajar kalau ada perbedaan data korban," kata Andi Arief pada diskusi bertajuk "Bencana dan Duka Indonesia", di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/10).

Namun begitu, dari kelemahan penanganan tanggap darurat di minggu pertama, kata Andi, akan dipelajari dan dijadikan pengalaman untuk memperbaiki penanganan di minggu kedua. Menurutnya pula, penanganan tsunami di Mentawai dikoordinasikan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar, yang bekerja sama dengan BPDB Kabupaten Kepulauan Mentawai. "Sampai sekarang, Gubernur Sumbar beserta jajarannya menyatakan mampu untuk menangani semua," ucapnya.

Andi mengungkapkan, sejak terjadinya gempa, tawaran bantuan kemanusiaan datang dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS), Selandia Baru, Australia dan Singapura. Namun, oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, kata Andi pula, tawaran bantuan itu ditolak karena pemerintah (setempat) masih mampu menanganinya. "Ini contoh baik saya kira. Pemerintah Daerah Sumbar masih mampu melakukan kepemimpinan politik," tukasnya.

JAKARTA - Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, mengaku kalau korban tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News