Stimulus Fiskal Harus Tepat Sasaran

Konsumsi Rumah Tangga Mengkhawatirkan

Stimulus Fiskal Harus Tepat Sasaran
Stimulus Fiskal Harus Tepat Sasaran
JAKARTA - Pemerintah harus mengefektifkan stimulus fiskal yang digelontorkan. Ini agar bisa lebih terasa manfaatnya, terutama untuk memutar roda perekonomian. Pencairan anggaran juga harus diiringi kualitas penyerapan. ”Artinya, harus dispesifikkan untuk sektor apa dan untuk program apa,” kata Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika di Jakarta, Rabu (26/11).

Dengan menjaga kualitas anggaran, dampak ke sektor riil lebih terasa. Menkeu Sri Mulyani Indrawati sendiri meminta pencairan anggaran yang bisa membasahi kembali likuiditas tidak digunakan untuk hal-hal yang berbau spekulatif.

Menurut Erani, percepatan perbaikan infrastruktur dan insentif untuk industri yang berorientasi ekspor harus diprioritaskan. Dia mengatakan, apa yang terjadi saat ini membuktikan bahwa kinerja ekonomi yang tampak bagus ternyata lemah menghadapi serangan psikologis pelaku pasar. ”Ini bukan hanya soal konfiden pelaku pasar yang jatuh, tapi juga fondasi ekonomi yang rapuh,” ujar doktor ekonomi lulusan Goettingen University, Jerman, itu.

Sejumlah variabel menunjukkan rapuhnya perekonomian. Misalnya, kinerja ekspor RI dalam tiga tahun terakhir tampak bagus. Namun, dibanding jumlah utang, itu relatif buruk. ”Rasio utang terhadap ekspor bersih mencapai 85 persen. Bandingkan dengan Filipina yang hanya 79 persen, Korsel 51 persen, Malaysia 23 persen, dan Singapura 6 persen,” jelasnya. Variabel lain seperti aset luar negeri neto dan jumlah utang jangka pendek juga membuktikan fondasi ekonomi yang rentan.

JAKARTA - Pemerintah harus mengefektifkan stimulus fiskal yang digelontorkan. Ini agar bisa lebih terasa manfaatnya, terutama untuk memutar roda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News