Stok Kurang, Maskapai Berburu Pilot Impor
Senin, 27 Juni 2011 – 09:06 WIB
Sebelumnya, pernah memberitakan Sekolah Tinggi Penerbang Indonesia (STPI) Curug yang menjadi langganan maskapai untuk mendapatkan pilot baru. Demi mendapatkan pasokan pilot, maskapai rela mengantre untuk mendapatkan lulusan pilot STPI Curug yang jumlahnya terbatas. "Jumlah lulusan tidak sebanding dengan pertumbuhan maskapai," imbuhnya.
Nah, terus tumbuhnya penumpang yang menggunakan jasa angkutan udara membuat maskapai mau tidak mau harus menambah armada. Meski jumlah lulusan pilot terbatas, mereka tidak mau pusing. Maskpai mempekerjakan pilot asing agar bisnis mereka tetap berjalan mulus.
Contoh langkanya pilot terlihat saat maskapai Mandala dinyatakan bangkrut beberapa waktu lalu. Saat itu, pilot-pilot yang mereka ibarat "tumpeng" yang diperebutkan banyak orang. Berbagai maskapai berlomba untuk menggaet pilot Mandala karena para pilot tersebut sudah memiliki jam terbang dan terbiasa mengoperasikan Airbus.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membenarkan hal itu. Pihaknya membutuhkan pilot asing karena lulusan pilot Indonesia tidak mencukupi kebutuhan. Saat, ini dari 600 pilot Lion Air, sebanyak lima persen atau 30 pilotnya adalah asing. "Tidak banyak karena disesuaikan kebutuhan kami," ucapnya.
JAKARTA - Persaingan antara pilot lokal dan asing ditengah menggeliatnya bisnis penerbangan makin menjadi. Kecemburuan sosial muncul lantaran pilot
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini
- Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024
- Tutup MTQ ke-30 Tingkat Provinsi, Penjabat Gubernur Jateng Tergetkan Raih Lima Besar di Tingkat Nasional
- Ahmad Sahroni Dukung Pembangunan Lapas di Babel Guna Mengatasi Over Kapasitas
- HBP ke-60, Ini Terobosan yang Diinginkan Menkumham
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan