Stok Kurang, Maskapai Berburu Pilot Impor

Stok Kurang, Maskapai Berburu Pilot Impor
Stok Kurang, Maskapai Berburu Pilot Impor
Bertambahnya pilot asing di Garuda sendiri bukan tidak mungkin bertambah. Sebab, di tahun ini pihaknya berencana menambah 11 pesawat baru. Bahkan hingga 2015 nanti Garuda menargetkan jumlah pesawat yang dimiliki maskapainya menjadi 153 pesawat. "Saat ini masih 88 pesawat kami miliki," tuturnya.

Di bagian lain, Corporate Communication Manager AirAsia Indonesia Audrey Progastama Petriny mengungkapkan, AirAsia memiliki 180 pilot. Dari jumlah tersebut, sekitar 4 persen atau sekitar 7 orang adalah pilot asing. "Tidak semua kebutuhan pilot bisa dipenuhi pilot lokal, mau tidak mau kami harus menggunakan tenaga asing," katanya.

Untuk menyuplai tenaga pilot, AirAsia mengambil dari lulusan STPI Curug. AirAsia juga  menggandeng Bali International Flight Academy (BIFA). Beberapa murid disodori kontrak kerja agar saat lulus dari BIFA mereka langsung bergabung dengan AirAsia. Dalam kontrak tersebut, AirAsia menyanggupi membayar separo biaya pendidikan pilot sampai mereka lulus. Pilot harus mengembalikan separo biaya pendidikan itu dengan mencicil dari gaji mereka di AirAsia.

Audrey mengakui, kebutuhan terhadap pilot begitu tinggi. Apalagi, semua maskapai sedang gencar membuka pasar. Setiap kali mendatangkan pesawat baru, mereka harus menambah tenaga pilot. Dia mengklaim bahwa AirAsia tak pernah merasa kekurangan pilot. "Kami selalu melakukan planning yang matang. Sebelum pesawat datang, pilot sudah harus siap," katanya. (dim/aga)

JAKARTA - Persaingan antara pilot lokal dan asing ditengah menggeliatnya bisnis penerbangan makin menjadi. Kecemburuan sosial muncul lantaran pilot


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News