Stok Pangan Habis, Terpaksa Makan Singkong
Tunggu Bantuan Donatur
Rabu, 17 November 2010 – 07:37 WIB

Pengendara sepeda motor menyusuri desa Balerante yang nyaris tak ada tanaman hidup tersisa. Awan panas Merapi yang terus menyembur selama dua pekan lebih membuat wilayah itu seperti kampung mati. (Foto: Arief Budiman/Radar Solo)
Laporan dari LSM Gemasika Kabupaten Magelang, kondisi tersebut terjadi di tiga kecamatan di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Diantaranya Kecamatan Muntilan, Salam, dan Ngluwar. "Ekonomio di sana semua lumpuh. Pertanian hancur. Warga hanya mengandalkan bantuan dari donatur saja," papar Sekjen Gemasika Ichsani, kemarin.
Sekda Kabupaten Magelang, Utoyo saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Meski demikian, pihaknya mengaku belum bisa memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah ini. "Karena masih dalam status tanggap darurat, yang kita urusi memang baru pengungsi. Karena peraturannya memang seperti itu," kata dia, kemarin. "Sekarang juga muncul kecemburuan antara pengungsi dengan warga diluar pengungsian. Namun kita tidak bisa berbuat banyak, karena penggunaan dana pemerintah ini tidak bisa sembarangan," terangnya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan penyelesaian masalah tersebut akan dibahas saat masa tanggap darurat dicabut. (vie)
MAGELANG -- Persoalan warga di luar pengungsi paska erupsi Gunung Merapi semakin parah. Bahkan, warga di Dusun Kadileben Desa Jati Kecamatan Sawangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Ahmad Luthfi Minta Fatayat NU Terlibat dalam Program Kecamatan Berdaya
- Kecelakaan Beruntun Tol Semarang, Truk Tronton Terguling, Sopir Pick-up Luka-luka
- ZCorner Dorong UMKM Halal dan Pemberdayaan Mustahik
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara
- Warga Kotim Diserang Buaya 4 Meter saat Berwudu di Sungai