Strategi Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi, Pemerintah Harus Maksimalkan Peluang Relokasi Investasi

Strategi Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi, Pemerintah Harus Maksimalkan Peluang Relokasi Investasi
Investasi (Ilustrasi). Foto dok jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah giat berbenah menangkap peluang investasi yang bisa menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi saat pandemi, termasuk memaksimalkan kesempatan rencana perusahaan-perusahaan global yang akan merelokasi pabrik dan investasinya dari China ke negara Asia Tenggara.

Dengan masuknya investasi tersebut, diharapkan bisa memicu kembali pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu akibat pandemi COVID-19.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dari data yang dirangkum oleh kementeriannya, sudah ada sekitar 150 perusahaan yang akan hengkang dari China. Di mana 110 perusahaan berasal dari Amerika Serikat, dan 40 perusahaan lainnya berasal dari Jepang.

“Ini tentu sebuah potensi yang harus kita tangkap dan harus betul-betul siap. Negara Asean lainnya pasti berlomba-lomba menggelar karpet merah untuk 150 perusahaan itu, termasuk India dan Bangladesh," ujar Agus.

Menperin menyebutkan bahwa beberapa hal yang menjadi sorotan calon investor ketika ingin menanamkan modalnya di suatu negara, antara lain persoalan lahan dan ketenagakerjaan. Kedua hal itu menurutnya tengah diatasi pemerintah melalui RUU Cipta Kerja.

"Para calon investor sangat mengapresi RUU Cipta kerja ini untuk menciptakan suasana investasi yang kondusif," tutur Agus.

Saat ini, lanjut Agus, Indonesia juga sudah mempunyai insentif fiskal yang dapat menarik minat investor, seperti tax holiday, tax allowance, hingga super deduction tax. Oleh karena itu Menperin yakin, Indonesia masuk menjadi salah satu negara tujuan relokasi investasi AS dan Jepang.

Terpisah, Peneliti ekonomi INDEF, Enny Sri Hartati mengatakan relokasi investasi dari China ini harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk serius melakukan perbaikan berbagai kebijakan pro investasi.

Dengan masuknya investasi tersebut, diharapkan bisa memicu kembali pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu akibat pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News