Strategi Unik dari Bupati Anas Bersaing di Industri Pariwisata

Geber Banyuwangi International BMX dan Festival Kebaya

Strategi Unik dari Bupati Anas Bersaing di Industri Pariwisata
Banyuwangi International BMX dan Festival Kebaya (foto dalam) di Banyuwangi. Foto: source for JPNN.com

Anas menambahkan, potensi pasar yang sama ada pada komunitas BMX (Bicycle Moto-Cross), sehingga digelarlah International BMX 2017 setelah sukses dihelat pada 2016. Ajang ini diikuti lebih dari 300 pesepeda yang datang dari enam negara. Banyuwangi International BMX digelar di Sirkuit Muncar yang merupakan satu-satunya sirkuit BMX di Indonesia yang sesuai standar Federasi Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Menurut Anas, ajang BMX adalah pengembangan wisata minat khusus (special interest tourism). ”Ceruk pasar penggemar BMX cukup besar dan solid. Promosinya mudah karena mereka berjejaring di dunia maya. Kami menarik perhatian mereka untuk datang ke Banyuwangi, karena kami punya sirkuit terbaik di Indonesia,” kata bupati berusia 43 tahun itu.

Saat ini, para atlet dan penggemar BMX dari berbagai daerah kerap berlatih di Banyuwangi. Tidak sedikit yang didampingi keluarganya saat berlatih di Banyuwangi. Mereka menginap di hotel dan homestay penduduk. Bahkan, atlet tim nasional yang akan bertanding di Olimpiade dan ajang luar negeri juga berlatih di Banyuwangi.

”Jenis BMX menyumbang 20 persen dari total penjualan sepeda. Di Amerika Serikat, ada hampir sejuta penggemar BMX yang menggunakan BMX-nya lebih dari 100 hari per tahun. Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) juga sudah menyatakan, penggemar BMX di terus membesar, apalagi BMX sudah resmi dipertandingkan di Olimpiade,” pungkas Anas. (adk/jpnn)


Banyuwangi punya dua ajang besar sepanjang akhir pekan ini. Dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2017, hadir Festival Kebaya (21-22 April) dan Banyuwangi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News