Suami Istri Terpisah Jarak, Sampai Kapan?

Suami Istri Terpisah Jarak, Sampai Kapan?
Foto: Tika Widyafitri for Jawa Pos

jpnn.com - SEKARANG ini, tidak sulit menemukan pasangan suami istri yang jarang bertemu secara fisik. Mereka menjalani perahu rumah tangga tapi terpisah oleh jarak. Kondisi itu disebut commuter marriage.

’’Saya rasa fenomena ini semakin banyak dijumpai karena kondisi zaman. Kebanyakan alasannya adalah pekerjaan atau pendidikan,’’ ungkap DraSuryantini Rahayu MA, psikolog, seperti diberitakan Jawa Pos online (induk JPNN).

Dalam commuter marriage (CM), pasangan harus punya effort lebih besar mempertahankan pernikahan.

Keputusan untuk menjalani commuter marriage sebaiknya menjadi pilihan terakhir. Dengan kemajuan teknologi, memang benar komunikasi dapat berlangsung via internet ataupun telepon.

Namun, tetap saja ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Pasangan-pasangan terpisah jarak dan waktu yang belum pernah tinggal serumah otomatis terlambat saling menyesuaikan diri.

’’Mereka belum pernah belajar menjadi satu tim. Persoalan memang bisa dibicarakan, namun biasanya keputusan yang diambil sifatnya bukan kolaboratif,’’ jelas psikolog klinis yang juga wakil dekan II Fakultas Psikolog Ubaya itu.

Solusi diambil dengan salah satu harus mengalah kepada yang lain. Atau, malah dibiarkan karena mereka menghadapi persoalan sendiri-sendiri.

’’Tidak terbangun kerja sama tim sehingga waktu tinggal bersama bisa saja malah terjadi banyak konflik,’’ imbuhnya. Dalam proses adaptasi hidup berjauhan, bisa saja ada banyak godaan. Tidak harus manusia. Tapi hidup sendiri punya kecenderungan untuk workaholic atau menjadi game addict.

SEKARANG ini, tidak sulit menemukan pasangan suami istri yang jarang bertemu secara fisik. Mereka menjalani perahu rumah tangga tapi terpisah oleh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News