Suara Dahlan Iskan pun Bergetar…

Suara Dahlan Iskan pun Bergetar…
Dahlan Iskan. Foto: dok.Jawa Pos

Melinda ini juga yang menunggu Dahlan selama operasi hati. 12 tahun lalu. Tanpa diminta tolong, Melinda datang bersama suaminya. Meninggalkan semua bisnisnya. Selama satu minggu. “Dan tinggal di rumah sakit di Tienjin," ceritanya.

Baca Juga:

Untuk mendapat donor hati bukan hal mudah. Sang pendonor menjadi 'rebutan'. Apalagi di rumah sakit Tianjin. Ramai yang mendambakannya.

Namun, atas kehendak Tuhan, saat itu Dahlan tiba-tiba mendapat kabar. Bahwa ada seorang pemuda laki-laki di Tianjin meninggal dunia. Keluarganya bersedia mendonorkan hatinya.

Umur pendonor itu 22 tahun. Kebetulan hatinya masih sangat bagus: sehat dan tidak berpenyakit. Cocok untuk dipasangkan kee tubuh Dahlan.

"Karena di sana 'perebutan' luar biasa. Nah, supaya itu tidak jatuh ke tangan orang lain, Ibu Melinda ini lah yang jaga dengan segala cara beliau. Dan akhirnya hati itu berhasil dipasang ke saya," kisahnya.

Tak hanya sampai di situ kebaikan Melinda yang dikenang Dahlan. Ternyata Melinda juga menyiapkan uang untuk membantu biaya operasi cangkok hati itu yang tentu supermahal.

Namun Dahlan menolak bantuan materil tersebut. Sebab, seluruh biaya rumah sakit sudah dia bayar. Akhirnya, uang itu dibelikan Melinda apartemen di sana.

"Sekarang harganya sudah 15 kali lipat. Itu lah kalau orang berbuat baik yang iklas. Tuhan yang akan membalasnya," katanya sembari bercanda.

Dahlan Iskan bercerita mengenai orang-orang baik yang membantunya saat menjalani operasi cangkok hati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News