Subsidi Listrik Jadi Rp 56,15 Triliun

Subsidi Listrik Jadi Rp 56,15 Triliun
Subsidi Listrik Jadi Rp 56,15 Triliun
JAKARTA - Pemerintah dan Komisi VII DPR RI menyepakati besaran subsidi listrik sebesar Rp 56,15 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2010. Angka itu berarti ada tambahan subsidi sebesar Rp 2,4 triliun.

"Angka ini hasil excercise bersama antara komisi VII dengan pemerintah yang mencoba lebih mengedepankan peran anggaran di dalam membiayai listrik negara," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh dalam raker Asumsi Makro RAPBN-P 2010 Sektor ESDM kemarin. Dalam rapat yang berakhir pukul 03.30 WIB itu, pemerintah dan DPR juga menyepakati beberapa asumsi makro di sektor energi lainnya.

Subsidi listrik sebesar Rp 56,15 triliun itu lebih besar dari usulan RAPBN- Perubahan 2010 yang diajukan pemerintah sebelumnya yaitu sebesar Rp53,71 triliun, dengan skenario kenaikan TDL rata-rata 15 persen. Besaran subsidi itu juga lebih tinggi dibanding asumsi APBN 2010 yang dipatok sebesar Rp37,8 triliun. "Untuk tambahan (subsidi listrik) Rp 2,4 triliun itu kita akan bahas kembali pengalokasiannya," kata Darwin.

Dengan tambahan subsidi listrik itu, ada kemungkinan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang rencanaya 15 persen pada Juli nanti bisa diturunkan. Namun, Anggota Komisi VII DPR RI, Ahmad Fahrial menolak untuk mengungkapkan rencana itu. Menurut dia, telah ada kesepakatan antara DPR dengan pemerintah untuk tidak membicarakan masalah itu terlebih dulu. "Sekarang belum ada keputusan akan naik berapa," tegasnya.

JAKARTA - Pemerintah dan Komisi VII DPR RI menyepakati besaran subsidi listrik sebesar Rp 56,15 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News