Suci Galau Lihat Harga Jamur Tiram Anjlok, Lantas? Wow

Suci Galau Lihat Harga Jamur Tiram Anjlok, Lantas? Wow
Suci Maharani, Inovator bidang Pangan asal Payakumbuh. Foto: Fajar/Padang Ekspres

jpnn.com - Suci Maharani galau melihat harga jamur tiram sering anjlok di pasaran. Warga Kelurahan Tiakar, Payakumbuh Timur, Sumbar, itu lantas bikin inovasi di bidang pangan.

Berkat inovasinya, jamur tiram yang biasanya busuk setelah tiga hari disimpan di dalam kulkas, kini bisa bertahan hingga tiga bulan. Apa yang ia lakukan?

FAJAR R VESKY- Payakumbuh

Kuliah di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Unand, membuat Suci Maharani, gemar bercocok tanam. Sambil menimba ilmu di kampusnya, Suci yang lahir di Limapuluh Kota, 22 Juni 1988, mulai membudidayakan jamur tiram pada 2013 silam.

Suci memilih membudidayakan jamur tiram sambil kuliah karena pangsa pasarnya masih terbuka lebar.

"Sayuran berprotein lebih tinggi dari protein daging sapi ini cukup diminati masyarakat. Permintaan pasarnya terbilang tinggi," kata Suci kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Payakumbuh Elfriza Zaharman, menjelang peringatan Sumpah Pemuda 2017, Sabtu lalu (28/10).

Usaha budidaya jamur tiram yang ditekuni Suci sambil kuliah, ternyata juga digeluti oleh banyak warga Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Sampai akhir 2016, Suci mencatat, ada 50-an warga kedua daerah ini yang mengeluti usaha serupa.

Pada satu sisi, banyaknya usaha budidaya jamur tiram di Payakumbuh dan Limapuluh Kota, tentu bagus untuk mengatasi pengangguran.

Dari tangan Suci, Jamur Tiram yang setelah dipanen hanya bisa disimpan selama tiga hari di dalam kulkas, kini bisa bertahan selama tiga bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News