Suci Galau Lihat Harga Jamur Tiram Anjlok, Lantas? Wow

Suci Galau Lihat Harga Jamur Tiram Anjlok, Lantas? Wow
Suci Maharani, Inovator bidang Pangan asal Payakumbuh. Foto: Fajar/Padang Ekspres

Namun di sisi lain, produksi jamur tiram di kedua daerah jadi melimpah. Sehingga harga di pasaran sering turun.

Suci mencontohkan, harga jamur tiram yang biasanya Rp 10 ribu di tingkat pengumpul dan Rp25 ribu di tingkat konsumen, sering anjlok. Harganya menjadi Rp5 ribu di tingkat pengumpul dan Rp 20 ribu di tingkat konsumen. Kondisi ini, jelas tidak menguntungkan.

Apalagi, jamur tiram punya sifat mudah rusak dan busuk, membuat petani sering merugi saat musim panen tiba. Sisa jamur yang tidak terjual, kadang hanya dijadikan pakan ternak dan terbuang sia-sia.

Putri pasangan suami-istri Nurdalis dan Kasmayeti yang tinggal di Kelurahan Tiakar, Payakumbuh Timur itu mulai berfikir, bagaimana memanfaatkan produksi jamur timur yang berlimpah agar tidak terbuang begitu saja.

Alhasil, setelah kuliahnya selesai, tepatnya sejak 26 Agustus 2016, Suci langsung mengolah jamur tiram menjadi beraneka makanan yang enak, unik, dan bergizi tinggi.

Dari tangan Suci, jamur Tiram yang setelah dipanen hanya bisa disimpan selama tiga hari di dalam kulkas, kini bisa bertahan selama tiga bulan.

Sebab, Suci mengemas jamur tiram tersebut menjadi dendeng jamur, rendang jamur, nugget jamur, sate jamur, dan bakso jamur.

Produk olahan jamur tiram berlabel Ukhtina Suci yang dibuat dua kali seminggu ini, cukup laku di Payakumbuh.

Dari tangan Suci, Jamur Tiram yang setelah dipanen hanya bisa disimpan selama tiga hari di dalam kulkas, kini bisa bertahan selama tiga bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News