Sudah ya Nak, Banyak Temanmu Nanti di Sana

Sudah ya Nak, Banyak Temanmu Nanti di Sana
Regina memeluk Intan Nurmala Sari sesaat sebelum petugas BKSDA mengevakuasinya. Foto: EDWIN AGUSTYAN/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com - Habibtat orang utan semakin tergusur oleh pembukaan kebun sawit secara masif. Mereka memilih pergi agar tetap bisa bertahan hidup.

EDWIN AGUSTYAN, Bontang

SALAH satu yang berhasil selamat itu adalah Regina. Medio 2013, orang utan tersebut merangkak pelan mencari perlindungan.

Kebakaran hutan yang melanda Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim, kala itu membuatnya mengungsi. Terpisah dari induknya. Langkah kakinya membawanya ke permukiman warga.

Rumah panggung yang ditempati pasangan suami-istri Suparman Hendi (31) dan Intan Nurmala Sari (30) dipilih menjadi tempat persinggahan orang utan tersebut.

Suparman dan Intan lah yang akhirnya memberi nama Regina kepada kera besar tersebut. Layaknya orang yang sedang bertamu, Regina memukul-mukul daun pintu. Seperti sedang mengetuk.

Intan yang melihat tubuh mungil Regina segera memeluknya. Saat itu, hewan dengan nama latin Pongo pygmaeus itu berumur sekitar 8 bulan.

Usianya tidak terpaut jauh dengan anak bungsu Intan, Meysa Riska. “Hampir sama. Saat itu anak saya baru belajar jalan,” kata Intan kemarin di kediamannya di Kelurahan Guntung, Bontang, Minggu (11/2).

Regina, orang utan yang sudah bertahun- tahun hidup bersama warga itu akhirnya diambil BKSDA untuk dikembalikan ke habitatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News