Suguhan Menawan Rockers Sekolahan

Suguhan Menawan Rockers Sekolahan
Personil Dream Theater, James LaBrie (vokal) dan John Petrucci (gitar) dalam konser bertajuk "A Dramatic Tour of Events" di Mata Elang International Stadium, Ancol, Sabtu (21/4) malam. Foto : Angger Bondan/Jawa Pos
PROGRESSIVE metal, progressive rock, atau akar musiknya, art rock, memang bukanlah jenis musik instan yang langsung bisa dirasakan "enaknya" hanya dengan mendengar satu-dua kali. Perlu proses menyimak berulang-ulang atau bahkan perlu perenungan hanya untuk mengetahui makna lirik atau musik yang dimainkan sang artis.

Di tangan Dream Theater (DT), hambatan menyimak musik "rock njelimet" seperti ini sepertinya berhasil diminimalisasi, meski lagu-lagu mereka rata-rata memang berdurasi panjang dan penuh improvisasi terlebih lagi saat dimainkan di panggung. Dengan skill bermusik jauh di atas rata-rata, John Petrucci (gitar), John Myung (bas), James LaBrie (vokal), Jordan Rudess (kibor) dan Mike Mangini (drum) berhasil meramu sebuah sajian musik yang bisa dicerna segala usia dan golongan.

Buktinya adalah penampilan Dream Theater dalam konser "A Dramatic Tour of Events" di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Sabtu (21/4) malam. Kesan menonton grup rock tua sama sekali tak ada. Penonton yang datang tak didominasi angkatan umur 30-40-an, yang beranjak dewasa bersama populernya album "Images and Words" yang dirilis tahun 1992 dan mengantar DT ke puncak popularitas progressive rock.

Remaja belasan tahun yang tak terhitung jumlahnya, terlihat berbaur bersama pria yang layak dipanggil om atau bahkan kakeknya. Berteriak, bernyanyi, berjingkrak bersama menirukan lagu yang dinyanyikan James LaBrie. Bukti nyata bahwa musik adalah bahasa universal dan tak pernah kenal usia!

PROGRESSIVE metal, progressive rock, atau akar musiknya, art rock, memang bukanlah jenis musik instan yang langsung bisa dirasakan "enaknya"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News