Suhardi: Santoso Mati tak Berarti Terorisme di Indonesia Habis

Suhardi: Santoso Mati tak Berarti Terorisme di Indonesia Habis
Suhardi Alius (kanan) memimpin dialog Foreign Terrorist Fighter (FTF) di Hotel Sofitel, Nusa Dua Bali, Kamis (11/8). Foto: BNPT

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, salah satu program pemerintah adalah deradikalisasi yang dianggap dapat membantu dalam menekan pengaruh radikalisme dan terorisme.

“Program ini melibatkan semua stakeholder di Indonesia untuk bersama sama bekerja melawan radikalisme dan terorisme,” jelas Suhardi.

Selain itu, terang Komjen Suhardi, kepolisian juga terus berusaha meningkatkan profesionalisme dan pengembangan kapasitas dalam peningkatan penanggulangan terorisme.

Namun dari satu sisi Indonesia juga tetap membuka diri untuk bekerja sama dan belajar dari negara negara sahabat dalam penanggulangan. “Kita tidak bisa sendiri dalam menangani terorisme. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga harus kerja sama antarnegara,” kata Suhardi. (jos/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Velove: Papa akan Berjuang

NUSA DUA –Indonesia memimpin negara-negara di ASEAN untuk fokus membahas fenomena Foreign Terrorist Fighter (FTF) di Hotel Sofitel, Nusa Dua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News